1 Korintus 13
Salah satu pasal termasyhur dalam Alkitab jelas
adalah 1 Korintus 13 -- "Pasal Kasih" yang terkenal itu. Di pasal ini,
kita bisa melihat dengan jelas tiga bagian penting yang mengajarkan umat
Tuhan dalam memahami kasih yang sejati: motivasi, karakter, dan
kekekalan kualitas kasih.
Motivasi Kasih (1 Korintus 13:1-3)
Apa gunanya perbuatan besar dan dahsyat jika tidak
ada kasih yang melatarbelakanginya. Banyak orang tidak akan setuju
perlunya memeriksa motivasi dari apa yang kita sebut perbuatan baik.
Banyak orang mengklaim bahwa karisma, pengetahuan, dan pengorbanan
adalah sama dengan kasih. Tetapi masing-masing hal itu perlu diperiksa
seperti seperti yang pasal ini sudah lakukan.
Fasih Berbicara
Walaupun seseorang sangat pandai berbicara, sopan,
atau menghibur yang mendengarkan, tanpa kasih, dia akan menggunakan
lidahnya untuk tujuan pribadinya. Meskipun ribuan orang akan terkesan,
tergerak, dan tersentuh, namun perkataannya sama saja dengan bunyi gong.
Dengan adanya gerakan hiburan di gereja, orang-orang bersedia memaklumi
semua kegagalan yang para pendeta dan guru lakukan untuk menjaga agar
gereja tetap ramai.
Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa
manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku
sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing.
Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui
segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku
memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku
tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna. Dan sekalipun aku
membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan
tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun
tidak ada faedahnya bagiku. (1 Korintus 13:1-3)
Berpengetahuan
Ilmuwan, teolog, doktor, dan filsuf semuanya
berpura-pura memiliki pengetahuan yang luar biasa, tetapi tanpa kasih,
pengetahuan ini akan menghancurkan mereka dan orang lain. Mereka yang
memiliki pengetahuan adalah mereka yang seharusnya menggerakkan dunia.
Para ekonom, pemuka agama, konselor, atau peneliti, semuanya memiliki
pengetahuan khusus yang akan memberikan dampak signifikan dalam sejarah
manusia. Dampak tidak diperoleh dari pengetahuan, namun dari apa yang
dilakukan seseorang dengan pengetahuan itu. Bila dia tidak mengasihi,
maka pengetahuan tidak lagi penting. Ketidakpedulian yang dibarengi
kasih adalah lebih baik daripada pengetahuan yang dibarengi dengan
pengejaran kepentingan diri, apa pun bidang pengetahuannya. Sekarang
ini, kita menghabiskan banyak waktu, energi, dan uang untuk mengejar
pengetahuan. Kita meluangkan sedikit waktu untuk memeriksa hati mereka
yang bergelar tinggi. Gereja-gereja yang mencari pendeta tampaknya lebih
menekankan gelar daripada kasih.
Murah Hati
Kita akan berpikir bahwa mereka yang menyerahkan
seluruh milik mereka dan melakukan pengorbanan diri yang besar merupakan
suatu hal yang sangat mulia. Namun sekali lagi, kita bisa memberikan
seluruh kekayaan kita, bahkan mengorbankan hidup kita, tetapi tanpa
kasih, semua itu tidak ada gunanya. Saya bertanya-tanya seberapa besar
bantuan yang diberikan atas dasar kasih daripada atas dasar motivasi
memiliki reputasi terkenal. Bila nama kita tidak dikenal, akankah kita
tetap memberikan sebanyak yang kita sudah kita lakukan? Pengorbanan yang
besar tidak sama dengan kasih karena pengorbanan ini bisa saja berasal
dari alasan egois agar dihargai dan dikenal.
Ringkasan
Kita harus mulai memeriksa segala tindakan kita;
apakah kita melakukannya atas dasar kasih atau pemenuhan ego. Kita
memiliki kemampuan yang hebat untuk membohongi diri kita sendiri dan
orang lain menurut maksud kita yang sebenarnya. Sering kali, jauh di
dalam hati, kita menyukai perhatian, tepuk tangan, piala, dan kekuasaan.
Kemampuan besar dalam pidato, pengetahuan, dan pengorbanan akan
menggerakkan orang, namun tidak akan menyelamatkan mereka. Komunikasi,
pengetahuan, dan ketaatan adalah tiga penajam hidup yang sangat
berkuasa, namun ketiga hal ini membutuhkan hati yang mengasihi untuk
mewujudkannya dengan benar di dunia ini sehingga memberikan manfaat bagi
orang lain.
Karakter Kasih (1 Korintus 13:4-8a)
Semua orang mengaku memiliki kasih, namun sedikit
yang telah merasakan kekuatan, pengertian, dan komitmennya yang luar
biasa. Kita melihat fakta itu saat orang yang menikah menyatakan janji
bahwa mereka akan menjaga pernikahan mereka selama mereka saling
mengasihi. Mereka tidak memiliki pengertian kasih yang sesungguhnya.
Kasih berdasarkan pengertiannya memiliki beberapa komponen, tanpa
komponen-komponen itu, kasih akan hilang. Ini dibuktikan dengan
pengertian-pengertian ekslusif akan kasih.
-
Kasih Itu SabarApakah saya memancarkan jiwa yang sabar yang memampukan saya untuk mendengarkan dan peduli pada orang-orang di sekitar saya?Kasih tidak memaksakan aturan dan batasan waktunya sendiri. Orang-orang, khususnya orang-orang yang terluka, dapat menyedot banyak waktu kita. Orang sabar percaya kepada Tuhan bahwa Ia akan memberikan cukup waktu untuknya mendengarkan orang lain.Kasih juga mampu memperlakukan semua orang dengan cara yang benar. Kita cenderung mengharapkan orang lain untuk mendengarkan kita seperti kita mendengarkan orang lain, tetapi sering kali hal ini tidak berhasil. Orang yang sabar percaya kepada Tuhan bahwa Ia akan memberikan hikmat untuk memerhatikan setiap orang dengan baik.
-
Kasih Itu Murah HatiApakah saya selalu bersikap baik dan peduli pada orang lain?Kasih itu murah hati. Kita mungkin berpikir hal ini tidak perlu dikatakan, namun setelah apa yang telah dilakukan atas nama kasih diteliti baik-baik, kita akan bijaksana bila mengukur kasih hanya dengan gelas ukur yang disebut kemurahan hati. Bila seseorang itu tidak murah hati, berarti dia tidak mengasihi.
-
Kasih Tidak CemburuApakah saya cemburu karena orang lain mendapatkan perhatian?Saat kecemburuan muncul, kita harus mempertanyakan apakah ada kasih. Beberapa orang mengatakan bahwa kasih itu cemburu karena kasih menginginkan dan mengharapkan orang lain. Namun, kasih yang sejati memberikan hak mereka atas perhatian orang lain. Kasih justru memberikan dirinya sendiri supaya orang lain mendapatkan keuntungan.
-
Kasih Tidak Memegahkan DiriApakah saya menceritakan keberhasilan saya?Ketika seseorang memegahkan diri, maka objek pembicaraan direndahkan dan dipandang sebagai alat untuk digunakan. Memegahkan diri berarti meninggikan diri sendiri dan merendahkan orang lain. Kasih meminta seseorang untuk melihat sisi baik dalam diri orang lain dan lebih sering diam jika belum melihat sisi baik yang ada pada diri orang lain.
-
Kasih Tidak SombongApakah saya merasa lebih baik daripada orang lain?Jika memegahkan diri berbicara tentang keberhasilan seseorang, kesombongan terdapat di dalam pikiran. Kesombongan akan mengeluarkan buah yang tidak diinginkan melalui pandangan, perilaku, komentar, tipuan, dan perlakukan umum terhadap orang lain. Kasih lebih menghormati orang lain di atas keinginan pribadinya.
-
Kasih Tidak Melakukan yang Tidak SopanApakah saya bertingkah laku aneh untuk menarik perhatian orang lain?Tindakan yang tidak sopan adalah tindakan yang aneh untuk menarik perhatian orang lain. Perilaku yang aneh atau kasar menarik perhatian orang lain. Mencari perhatian untuk diri sendiri adalah lawan dari kasih di mana kita seharusnya memberikan perhatian kepada orang-orang yang membutuhkan. Kita berfokus pada orang lain.
-
Kasih Tidak Mencari Keuntungan untuk Diri SendiriApakah saya mencari hal-hal yang lebih saya sukai daripada yang disukai orang lain?Ketika kita mencari kesejahteraan diri kita sendiri, kita menghalangi kemampuan kita untuk mengasihi. Kasih mengusahakan kesejahteraan orang lain. Bila kita lebih mementingkan diri sendiri, maka kita akan memberikan perlakuan istimewa pada diri kita sendiri. Kita bahkan akan berbohong, curang, memfitnah, mengumpat, dll. untuk melayani kebutuhan diri kita sendiri.
-
Kasih Tidak PemarahBagaimana kita menanggapi orang yang menganggu kita?Kasih yang sejati tidak mudah goyah. Kasih yang pura-pura mudah berubah. Seseorang akan mudah marah saat dia hidup untuk dirinya sendiri. Kita pasti merasa tidak nyaman saat tersinggung; setidaknya harga diri kita diserang, namun determinasi kasih tidak akan berubah.
-
Kasih Tidak Menyimpan Kesalahan Orang LainApakah saya dengan cepat mengampuni orang lain dan menolak kepahitan?Kasih tidak pahit hati. Mungkin ia terluka, tersakiti, dan teraniaya, namun kasih akan selalu mengampuni. Kasih tidak menyimpan kesalahan atau berencana untuk balas dendam. Kasih menghapus kesalahan setiap hari untuk memampukannya memerhatikan kebutuhan orang lain.
-
Kasih Tidak Bersukacita Karena KetidakadilanApakah saya bersukacita dalam sensualitas atau kekerasan?Entah kita atau orang lain terlibat dalam perilaku yang tidak baik, mereka yang memiliki kasih yang sejati tidak akan bersukacita. Kita melihat kebahagiaan dalam perilaku buruk orang lain. Mereka pikir mereka tidak bersalah atas perilaku mereka itu, namun terkandung suatu kebahagiaan perilaku buruk dalam sikap mereka. Kasih tidak ada di dalamnya.
-
Kasih Bersukacita Karena KebenaranApakah saya menyukai sorakan dan mencoba membuat orang lain terkesan atau menyambut kebenaran? Kasih mungkin rendah hati karena kebenaran, namun kasih masih tetap menemukan kesetiaannya yang terdalam terhadap kebenaran. Kasih tidak memilih-milih orang sehingga menghalangi kebenaran. Pasangan dari kasih adalah kebenaran, di mana cahayanya bersinar terang; tidak ada kebohongan dan ketidaksetiaan.
-
Kasih Menutup Segala SesuatuKesulitan apa yang saya alami dalam hidup ini sehingga saya berani terus mengasihi?Mudah marah berujung pada konflik pribadi yang tidak ada gunanya, misalnya dalam hubungan saudara kandung atau pernikahan. Dengan menanggung segala sesuatu, kasih dapat menahan kekasaran, dosa, dan kebobrokan moral yang absolut. Dari air berlumpur, muncullah bunga lili putih.
-
Kasih Percaya Segala SesuatuApakah saya mampu mencari Tuhan untuk memohon pertolongan, kekuatan dan pembaharuan untuk setiap situasi sulit yang saya alami?Ini tidak merujuk pada toleransi dan ekumenisme masa kini, tetapi kepolosan pendekatannya kepada hidup dan manusia. Kasih terlindungi dari pesimisme usia dan memampukan setiap orang dengan penuh hormat dan harapan.
-
Kasih Mengharapkan Segala SesuatuApakah saya memperlakukan setiap relasi dan orang dengan harapan, meski mereka memiliki masa lalu yang buruk?Kasih bukanlah khayalan buta, namun dengan kesetiannya, kasih dapat melihat ke depan pada kesempatan istimewa yang setiap relasi bawa setiap hari. Kasih hidup dalam pengharapan kepada Tuhan bahwa anugerah Tuhan dapat bersinar di tempat yang gelap.
-
Kasih Menanggung Segala SesuatuHal apa yang saya hargai dan yang tidak ingin saya lepaskan?Kasih sanggup bertahan karena kasih Allah di dalam Kristus adalah selamanya. Kasih yang kita miliki memang terbatas, namun saat kasih Allah memenuhi kita, maka tidak ada yang bisa menghentikannya. Kasih Allah mengatasi rasa malu, celaan, dan kejahatan. Kasih itu rendah hati sama seperti kasih Allah dalam Kristus mengejar hal-hal tersebut sehingga kita bisa menerima kasih itu.
-
Kasih Tak BerkesudahanApakah saya percaya pada kasih Allah yang tak berkesudahan?Tidak ada rentang waktu untuk kasih Allah. Kasih Allah tidak berhenti saat matahari terbenam atau dimulai pada minggu yang baru. Kasih illahi akan terus ada ada menembus waktu dan kekekalan. Di malam-malam gelap, akan selalu ada cahaya abadi dari kasih Allah. Kasih akan menyinari kebencian dan menembus hal yang paling buruk dengan pergorbanan.
Kualitas Kasih yang Tahan Lama (1 Korintus 13:8-13)
Kami tidak yakin apakah frasa "kasih tak
berkesudahan" termasuk dalam daftar ayat atau penutup. Seseorang
bertanya-tanya bagaimana kata-kata itu bisa mengikuti deskripsi yang tak
bisa dibantah lagi tentang kasih dalam ayat-ayat di atas. Namun Paulus
memiliki tujuan yang lebih besar daripada hanya sekadar mewartakan
Injil. Ia ingin agar kasih ada dalam diri mereka yang sudah menjadi
orang yang berpengaruh dan mengesampingkan kasih Tuhan untuk keperluan
mereka sendiri.
Kasih bertahan dan karena itu akan ada untuk menilai
kehidupan kita. Kita mungkin mengagungkan orang-orang yang memiliki
karunia, tetapi kasihlah yang membuat karunia ini berkilau dalam
kehidupan seseorang. Bisa berbicara dengan bahasa yang berbeda mungkin
bisa membuat orang lain kagum, tetapi seperti yang dikatakan dalam
nubuatan bahwa kemampuan itu akan sia-sia bila orang tersebut tidak
memiliki kasih. Karunia akan disalahgunakan bila kita tidak membiarkan
kasih mengendalikan hati kita.
Kasih bukanlah perasaan meskipun kasih menghasilkan
banyak perasaan yang menyenangkan. Kasih merupakan suatu komitmen untuk
dengan sengaja memberikan diri kepada orang lain. Bila kasih berhenti,
maka kita tahu bahwa itu bukanlah kasih. Bila kasih menemui halangan
terhadap kepribadian seseorang, keganjilan, penampilan, atau karunia,
maka kita melihat kasih itu sebagai pesona atau hasrat saja. Meskipun
Anda sehat, bersemangat, muda, dan cantik, waktu akan membawa perubahan
yang tidak diinginkan, misalnya sakit penyakit, kelemahan, keriput pada
kulit, dan hilangnya rasa kasih. Kasih yang sejati tidak akan pernah
berkesudahan karena kasih tidak menyerah; kasih tidak bisa menyerah.
Kekuatan kasih tidak didasarkan pada apa yang Anda lihat pada diri
seseorang, tetapi dalam komitmen Anda terhadap orang itu. Kasih yang
sejati tidak berhenti, tetapi hari demi hari terus tumbuh menjadi lebih
indah. Kasih tidak mengabaikan kesulitan, rasa sakit, luka, dan rasa
malu yang kadang-kadang membuat kita marah, karena kasih yang berada
dalam keadaan yang seperti ini akan menjadi semakin kuat. Dalam
kesulitan-kesulitan seperti ini, banyak orang yang ingin lepas dari
pernikahan, tetapi kasih Anda harus tetap ada, sama seperti kasih Allah.
Kita semua akan memikul tanggung jawab. Kita
seharusnya meninggalkan sikap yang buruk. Bila saya ingin dinilai secara
menyeluruh, maka saya perlu memahami hati saya sekarang dan mengejar
ketiga hal yang luar biasa: iman, pengharapan, dan kasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar